Diduga karena stres dan depresi soal masalah keluarga dan sakit menahun, Sumiar (48), ibu lima anak, memutuskan mengakhiri hidup. Ia ditemukan dalam keadaan tanpa nyawa dan tergantung di kamar rumahnya, Jl Gunung Agung Utara, Kelurahan Pisang Candi, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.
Jasad nenek dua cucu ini ditemukan pertama kali sekitar pukul 11.15 WIB oleh Siswanto (56), suaminya dan Karno, ketua RW setempat yang kebetulan tinggal di samping rumah itu.
Saat itu, Siswanto pulang dari kerja untuk makan siang dan salat Jumat. Namun ia mendapati rumah dalam posisi terkunci, padahal saat ditinggal sang istri ada di rumah. Ia mencoba memanggil-panggil nama sang istri, tetapi tidak ada terdengar sahutan dari dalam.
Curiga, pintu jendela depan dibuka paksa. Siswanto dan warga pun masuk ke dalam rumah. Karno tiba di situ karena diminta tolong oleh Siswanto. “Akhirnya kami menemukan korban sudah tewas dengan posisi gantung diri mengenakan tali plastik di kamar atas,” kata Karno.
Berdasarkan keterangan tetangga sekitar, Sumiar sudah lama terlihat depresi. Bahkan dalam ingatan warga sudah tiga kali Sumiar mencoba melakukan upaya bunuh diri namun akhirnya gagal.
“Dulu pernah mencoba membakar diri, menyayat nadi dan terakhir sekitar tiga bulan lalu pernah loncat dari atas jembatan Tidar,” terang seorang warga.
Hasil penyelidikan petugas Polsekta Sukun juga menyatakan hal yang sama, korban diduga nekat bunuh diri karena menderita depresi. Petugas tidak menemukan dugaan atau kemungkinan lain soal kematian itu seperti pembunuhan dan lain-lain.
“Ini murni bunuh diri, dan benar jika korban sebelumnya pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri sebanyak tiga kali,” kata AKP Badriyah, Kapolsekta Sukun
Sebelumnya, Malang Raya dihebohkan kasus bunuh diri barengan sepasang kekasih yang merasa tidak mungkin hidup bersama. Entri Widyosanti (46), guru SMPN 2 di Kepanjen mengakhiri hidup bersama pacarnya, Tumin Darminto (58), pensiunan TNI warga Plaosan, Wonosari.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment